SUBRATA ADITAMA K.A.UDA

Alumni Program Doktor Ilmu Teknik Sipil Universitas Diponegoro

Konsumsi energi pada bangunan infrastruktur mencapai hingga 30% dari total energi yang sebagian besar berasal dari proses produksi material dan penggunaan transportasi serta kendaraan alat berat. Besarnya konsumsi energi secara tidak langsung akan menghasilkan emisi yang besar pula. Efisiensi energi diperlukan dalam meningkatkan keamanan, ketersediaan pasokan energi, dan efisiensi sumber daya dalam menghadapi dampak perubahan iklim (European Commission DG Environment, 2015). Diperlukan model penilaian energi pada proyek infrastruktur di Indonesia.

Variabel dan indikator penilaian energi terbagi atas 4 tahapan berdasarkan siklus proyek yaitu fase inisiasi terdapat 2 faktor dengan 11 indikator, fase design terdapat 4 faktor dengan 27 indikator, fase konstruksi terdapat 10 faktor dengan 40 indikator, dan fase operasional terdapat 2 faktor dengan 10 indikator. analisis penelitian menemukan hubungan indikator yang signifikan antara fase inisiasi, fase design, fase konstruksi dan fase operasional. hal ini membuktikan bahwa dalam mengurangi energi pada proyek konstruksi harus dimulai dari fase inisasi yang akan berdampak sampai fase operasionalnya. berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa konsumsi energi dan emisi proyek infrastruktur terbesar terjadi pada fase Konstruksi dapat mencapai diatas 60%, sedangkan fase Operasional mencapai 30%, dan terendah pada fase Inisiasi dan Design kurang dari 10%. nilai rata-rata jumlah energi dan emisi pada proyek jalan antara 100 – 300 MJ/m2 dan emisi berkisar 5 – 20 KgCO2e/m2, sedangkan proyek jembatan antara 1000 – 2500 MJ/m2 dengan emisi berkisar 100 – 200 KgCO2e/m2 dengan efisiensi dari nilai ekonomi rata-rata sebesar 10% – 25% pada proyek jalan dan 5% – 7% pada proyek jembatan. Hasil temuan ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model penilaian energi (Energy Assessment Model Infrastructure Project (EAMIP)) sebagai alat inverstigasi dan evaluasi pada proyek konstruksi dapat mengurangi jumlah konsumsi energi dan emisi yang berdampak pada efisiensi biaya selama siklus hidup proyek.